Bentuk Heksagonal Pada Sarang Lebah

 

Pembuatan Sarang Berdasarkan Kebutuhan


Lebah membutuhkan tempat untuk menyimpan nektar dari bunga tumbuhan yang kemudian akan diolah menjadi madu. Selain sebagai tempat penyimpanan nektar, sarangnya juga digunakan sebagai tempat tinggal bagi anggotanya, bahkan tidak sedikit yang tinggal di sarang tersebut. Kalau kalian tahu, lebah itu jumlahnya banyak, tidak seperti tawon yang dalam satu sarang hanya ada beberapa ekor saja.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka dibuat ruang-ruang kecil pada sarang supaya bisa muat banyak anggota. Bayangkan anggota sebanyak itu harus menempati sarang yang berisi madu juga. Andaikan ada ruang-ruang kecil maka jadi lebih enak.


Penggunaan sarang lebah untuk menyimpan madu dan tempat tinggal anggotanya (foto oleh Ion Ceban dari Pexels)


Bentuk Heksagonal Paling Efektif dan Efisien


Tidak seperti tawon yang membuat sarang dari serat kayu dan air liurnya, lebah menggunakan wax atau zat lilin dalam proses pembuatan sarangnya. Tapi, proses pembuatan sarang menggunakan wax gak berlangsung instan. Mereka harus bekerja ekstra keras, karena mereka harus memakan 8 ons madu untuk menghasilkan 1 wax.


Dari kondisi seperti itulah akhirnya lebah berpikir kira-kira bentuk sarang apa yang cocok supaya menjadi sarang tapi tidak membutuhkan banyak wax alias harus hemat bahan. Nah, selain alasan tersebut, sarang juga harus bisa digunakan sebagai tempat penyimpanan madu.


Perhatikan susunan bangun datar berikut yang dibentuk dari bangun-bangun yang beraturan dan saling kongruen satu sama yang lain.



Coba sekarang kita ikut berpikir seperti lebah.


Misalkan keliling semua bangun tersebut sama panjang, yaitu 1 dm. Coba kalian cari luas masing-masing bangun di atas untuk membuktikan bahwa sarang yang berbentuk heksagonal memiliki luas terbesar dari bentuk sarang yang lain?


Berikut ini luas gabungan dari bangun-bangun tersebut:


Posting Komentar untuk "Bentuk Heksagonal Pada Sarang Lebah"