Indahnya Pertolongan Allah - Kompetisi Matematika PASIAD, sebuah langkah awal menapakkan kaki di dua benua

Kompetisi Matematika PASIAD (KMP) adalah sebuah kompetisi matematika tingkat nasional jenjang SD dan SMP yang diselenggarakan oleh PASIAD, yaitu lembaga sosial kerjasama antara Indonesia dan Turki.

PASIAD adalah salah satu pintu gerbang para pelajar Indonesia untuk mendapatkan pendidikan yang berstandar Internasional. Para siswa yang berprestasi di KMP ini akan mendapatkan penghargaan berupa beasiswa pendidikan gratis di berbagai sekolah mitra PASIAD, seperti: Kharisma Bangsa Tangerang, Pribadi Advanced School Bandung, Sragen Bilingual Boarding School (SBBS), Sekolah Semesta Semarang, Lembaga Pendidikan Pribadi Depok, dan Fatih Bilingual School Banda Aceh.   

Dalam Kompetisi Matematika PASIAD (KMP), SMP Al Hikmah Surabaya telah berpartisipasi dalam lima kali penyelenggaraan, bahkan di awal pelaksanaan KMP tahun 2005, SMP Al Hikmah Surabaya didaulat sebagai tuan rumah penyelenggaraan babak penyisihan KMP I.

Selama keikutsertaannya, prestasi tertinggi SMP Al Hikmah Surabaya baru dicapai pada KMP III, yaitu peringkat 9 se-Indonesia yang diraih oleh AHMAD FAHMI SHIDQI, putra ketiga dari Bapak MISBAHUL HUDADirut PT. Temprina Media Grafika Jawa Pos Group. Jalur inilah yang membawa Ananda meraih beasiswa pendidikan selama tiga tahun di Sragen Bilingual Boarding School (SBBS) dan selepas SMA, ananda juga melanjutkan prestasinya dengan memperoleh beasiswa pendidikan di salah satu Universitas Turki yang juga merupakan jaringan sekolah PASIAD.

Ada kisah unik tentang ananda Fahmi ini yang mungkin bisa menjadi inspirasi dalam berprestasi bagi adik-adik tingkatnya. Ananda ini sosok pelajar yang sangat gigih dalam mengejar mimpi. Dari sisi kemampuan matematika, ananda Fahmi tergolong siswa yang bakat matematikanya tidak terlalu istimewa dalam menghadapi soal-soal olimpiade matematika. Memang untuk pelajaran matematika di sekolah, nilai 100 mudah didapatkan ananda, tapi jika dihadapkan pada soal non-rutin di olimpiade matematika, ananda Fahmi masih jauh kemampuan pemecahan masalahnya dibandingkan teman-temannya saat itu. Hal ini terbukti, saat babak penyisihan KMP III, ananda lolos dengan peringkat 70-an, sedangkan teman yang lain lebih tinggi peringkatnya, bahkan ada temannya yang masuk 30 besar tingkat propinsi. 

Hal yang istimewa dari ananda Fahmi ini adalah kegigihannya. Dia pergi dan pulang sekolah menggunakan sepeda kurang lebih sejauh 3 km dari rumah ke sekolahnya. 


Selain kegigihannya, dia juga mampu mengevaluasi diri, dan berani menyadari bahwa kemampuan matematikanya tidak cukup istimewa dalam menyelesaikan soal-soal olimpiade matematika. Dia akhirnya memberanikan diri untuk minta tambahan waktu belajar olimpiade matematika ke guru matematikanya selepas sekolah. Dalam waktu satu bulan, dua kali dalam sepekan, kegiatan belajar tambahan rutin dilakukan dalam menghadapi babak semifinal KMP III. Usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil, di semifinal ini, peringkatnya naik dan masuk 30 besar propinsi, tetapi peringkatnya masih kalah dibandingkan seorang temannya. SMP Al Hikmah sendiri berhasil menempatkan tiga orang finalis dalam Final KMP III, yaitu satu orang masuk 20 besar, satu orang masuk 30 besar, dan seorang lagi masuk 50 besar.

Menjelang final KMP III yang diadakan dua bulan setelah pengumuman, ananda Fahmi minta ijin lagi ke guru matematikanya agar mau mengadakan pendampingan dalam belajar soal-soal olimpiade matematika. Kegiatan pendampingan pun akhirnya rutin dilakukan dua kali sepekan selama dua bulan selepas sekolah, yaitu mulai pukul 16.00 s.d. 17.00. Bahkan beberapa kali selesainya sampai adzan maghrib berkumandang, yaitu sekitar pukul 17.30 WIB. Dalam hal ini, ananda Fahmi beserta gurunya harus merelakan waktu dan tenaga dalam pembinaan ini. Jika tidak karena keyakinan bahwa segala Lelah akan dibalas oleh Lillah ((Allah)), maka segala usaha ini akan menjadi sia-sia. 

Pengumuman final akhirnya datang juga, Allahu Akbar ... Allahu Akbar ... Allahu Akbar, segala puji bagi Allah. Ananda Fahmi masuk 10 besar nasional (peringkat 9). Dan hanya siswa yang masuk 10 besar yang mendapatkan beasiswa pendidikan di sekolah mitra PASIAD. Ananda akhirnya mengambil kesempatan tersebut dan masuk ke SMA Sragen Bilingual Boarding School (SBBS) dengan beasiswa pendidikan penuh selama 3 tahun. Selama di SBBS ini ananda tidak lagi mengambil kelas berbakat matematika tetapi beralih ke kelas olimpiade bidang informatika/komputer yang menjadi kesukaannya sejak SMP. Dan bidang informatika tersebut yang selanjutnya menapakkan kaki ananda Fahmi di negara yang terbagi ke dalam dua benua, yaitu Turki. Ananda meraih beasiswa pendidikan penuh selama 4 tahun di salah satu Universitas Turki. 

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surah Az-Zalzalah, ayat 7 dan 8 sebagai berikut:

 فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ 

Artinya: "Barangsiapa berbuat kebaikan sebesar zaroh pun, niscaya dia akan melihat (balasan)-Nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan keburukan sebasar zaroh pun, niscaya ia akan melihat (balasan)-Nya pula."

Allah tidak akan pernah mengingkari janjinya, bahkan balasan Allah bisa jadi mengejutkan hambaNya. Lihatlah cara Allah mambalas segala jerih payah ananda Fahmi dengan prestasi yang di luar batas kemampuannya sehingga ananda Fahmi dapat menapakkan kaki di Turki. Bahkan tidak cukup di situ. Di tahun 2014 ini, tahun terakhir ananda Fahmi menyelesaikan studinya, di luar pemikiran saya, Allah telah mengirimkan saya ke Turki, sebagai guru pendamping siswa RSBI dalam program student exchange. Hal ini seakan-akan sebagai balasan Allah kepada saya karena melakukan pendampingan terhadap ananda Fahmi saat kompetisi PASIAD III. Saya juga diberikan hadiah untuk menapakkan kaki saya di negeri dua benua. Saya dan ananda Fahmi saat berada di Turki sempat janjian untuk bertemu, sayang saat itu agenda kegiatan student exchange tidak memungkingkan kami untuk bersua kembali. 

   
  

Cukuplah ini menjadi cerita inspirasi bahwa Allah pasti akan membalas segala kebaikan yang kita lakukan dengan cara istimewa di luar kemampuan hambaNya.    

Posting Komentar untuk "Indahnya Pertolongan Allah - Kompetisi Matematika PASIAD, sebuah langkah awal menapakkan kaki di dua benua"